Faktor Pemicu Kecelakaan dan Jurus Aman Mudik
SETIAP mendengar kata arus mudik Lebaran, ingatan kita bakal diseret ke
soal kemacetan. Jutaan orang dan kendaraan bergerak dalam waktu hampir
bersamaan. Tahun 2011 lalu saja, tak kurang dari 20 jutaan orang berwara-wiri.
Tahun ini, sedikitnya 28 juta orang bakal bergerak menyambung tali
silaturrahim.Data kementerian perhubungan (Kemenhub) menyebutkan, tak kurang dari
4,11 juta kendaraan pribadi yang bakal bergerak pada arus mudik Lebaran
2012. sepeda motor masih menjadi kendaraan favorit. Tak kurang dari 2,51
juta unit yang bakal dipakai pemudik. Angka itu naik seitar 6,16%
dibandingkan 2011.
Sepeda motor masih dianggap paling efisien dan terjangkau bagi banyak
orang. Biaya bahan bakarnya dianggap lebih irit. Walau, risikonya lebih
tinggi dibandingkan kendaraan roda empat atau lebih.
Perjuangan menempuh perjalanan jarak jauh menjadi sebuah kenikmatan
tersendiri ketika tiba di kampung halaman. Beranjangsana dengan sanak
family, berjumpa dengan orang-orang tercinta. Situasi bakal lebih afdol
ketika semua kembali dengan selamat di kota asal. Siapa sih yang mau
celaka di jalan?
Untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas jalan, ada baiknya kita
berkaca pada peristiwa tahunsebelumnya. Tahun 2011, rata-rata ada 297
kasus kecelakaan setiap harinya. Sebanyak 49 orang tewas setiap hari
akibat kecelakaan tersebut. Duka anak negeri.
Ada tiga langkah penting yang perlu kita persiapkan untuk menempuh
perjalanan mudik Lebaran. Tiga hal itu mencakup persiapkan kendaraan
dengan baik, siapkan fisik, dan manajemen waktu perjalanan yang tepat.
Pertama, kendaraan dipersiapkan secara maksimal.
Unsur-unsur penting kendaraan diperiksa dan diperbaiki jika perlu. Minta
bantuan bengkel untuk memeriksa dan memperbaiki aspek penting
kendaraan, seperti kondisi mesin dan rem. Saat menempuh perjalanan,
siapkan kunci-kunci penting untuk kendaraan, selain surat-surat yang
dibutuhkan seperti surat tanda nomor kendaraan (STNK).
Kedua, siapkan fisik pengemudi. Hal ini penting
mengingat konsentrasi pengemudi untuk menempuh perjalanan jarak jauh
sangat diperlukan. Istirahat yang cukup agar tubuh tetap bugar dan tidak
mengantuk. Kita tahu, pada arus mudik dan balik Lebaran 2011, faktor
mengantuk berkontribusi kedua terbesar, yakni 18% terhadap total faktor
manusia. Sedangkan faktor manusia itu sendiri, berkontribusi 84%
terhadap kasus kecelakaan.
Ketiga, manajemen waktu yang tepat. Penentuan waktu
berangkat dari kota asal menuju ke kota tujuan harus tepat agar tiba
dengan selamat dan sesuai dengan waktu yang diinginkan. Manajemen waktu
penting untuk menjaga kebugaran pengemudi dan anggota perjalanan.
Termasuk hal yang dikelola adalah rute perjalanan dan jadwal istirahat.
Jika perjalanan secara kelompok, pastikan seluruh tim memiliki pemahaman
yang sama soal rute dan jadwal istirahat. Seluruh tim memiliki nomor
kontak masing-masing anggota perjalanan.
Ketiga aspek penting tersebut menjadi kunci agar perjalanan menjadi
aman, nyaman, dan selamat. Pengalaman menunjukkan bahwa persiapan yang
matang bisa memuluskan perjalanan.
Nah, belajar dari pengalaman, mari kita perhatikan beberapa aspek pemicu kecelakaan yang terjadi selama arus mudik dan balik Lebaran pada tahun 2011.
Nah, belajar dari pengalaman, mari kita perhatikan beberapa aspek pemicu kecelakaan yang terjadi selama arus mudik dan balik Lebaran pada tahun 2011.
Faktor manusia menjadi pemicu utama, yakni 84% dari total kasus
kecelakaan yang mencapai sekitar 4.744 kasus kecelakaan lalu lintas
jalan mudik 2011. Beberapa aspek dalam faktor manusia yang cukup
menonjol adalah; berboncengan lebih dari dua orang (27%). Lalu, faktor
mengantuk (18%), memacu kecepatan berlebih (9%), sedangkan aspek
berponsel saat berkendara (2%).
Selain faktor manusia, pemicu kedua terbesar adalah faktor kelaikan jalan (8%). Selain itu, pemicu kecelakaan lain selama arus mudik 2011 adalah prasarana jalan (7%) dan faktor alam (1%).
Penting menjadi perhatian kita terkait manajemen perjalanan yang tepat adalah karena fakta memperlihatkan sebanyak 53,44% kecelakaan terjadi dalam rentang seminggu sebelum Lebaran. Atau selama arus mudik.
Sedangkan sekitar 36,80% nya terjadi dalam rentang seminggu setelah Lebaran atau arus balik. Saat Lebaran pertama dan kedua pada 2011, kontribusi kecelakaannya sekitar 9,76%.
Harapan kita semua perjalanan arus mudik dan arus balik berlangsung dengan aman, nyaman, dan selamat. Suasana Lebaran atau Idul Fitri pun menjadi lebih khusu. Silaturahim menjadi kian kokoh. Selamat mudik.
Selain faktor manusia, pemicu kedua terbesar adalah faktor kelaikan jalan (8%). Selain itu, pemicu kecelakaan lain selama arus mudik 2011 adalah prasarana jalan (7%) dan faktor alam (1%).
Penting menjadi perhatian kita terkait manajemen perjalanan yang tepat adalah karena fakta memperlihatkan sebanyak 53,44% kecelakaan terjadi dalam rentang seminggu sebelum Lebaran. Atau selama arus mudik.
Sedangkan sekitar 36,80% nya terjadi dalam rentang seminggu setelah Lebaran atau arus balik. Saat Lebaran pertama dan kedua pada 2011, kontribusi kecelakaannya sekitar 9,76%.
Harapan kita semua perjalanan arus mudik dan arus balik berlangsung dengan aman, nyaman, dan selamat. Suasana Lebaran atau Idul Fitri pun menjadi lebih khusu. Silaturahim menjadi kian kokoh. Selamat mudik.
Komentar