Modif Byson, Begini Seharusnya Pabrikan?
Keinginan Made Andy memiliki pacuan streetfighter terwujudkan sempurna. Hal ini bisa dipastikan ketika lelaki yang tinggal di Sanggau, Kalimantan Barat itu memboyong Yamaha Byson. Apalagi, si Petarung Sejati itu tampil lebih berotot setelah dimodifikasi.
Tapi soal penggarapan modifikasi, Made mengirim motor ini ke Berkat Motor (BM) di Tangerang, Banten. “Konsep yang diterapkan seperti yang ada di rubrik MOTOR Plus. Ya, konsep bolt-on. Jadi, tidak ada yang perlu dipotong bodi atau sasis,” bilang Rudi Gunawan, owner BM.
Tapi soal penggarapan modifikasi, Made mengirim motor ini ke Berkat Motor (BM) di Tangerang, Banten. “Konsep yang diterapkan seperti yang ada di rubrik MOTOR Plus. Ya, konsep bolt-on. Jadi, tidak ada yang perlu dipotong bodi atau sasis,” bilang Rudi Gunawan, owner BM.
Mulai cover tutup aki letaknya di tempat duduk pengendara. Menurut Rudi, ‘baju’ asli Byson terlalu ramping. Bermodalkan fiberglass dia menambah bodi agar sedikit lebih mencuat keluar dengan tampilan agak menyiku. Begitunya bodi jadi terlihat sedikit lebih lebar.
Soal pemasangan, tentu tidak memotong cover yang lain. “Dudukan bautnya juga memakai cover tutup samping yang sudah ada. Jadi, benar tidak merusak atau bikin dudukan lagi. Kalau mau dibalikin standar juga bisa,” bilang pemilik workshop di Jl. Ciledug Raya No. 1, Kreo, Ciledug, Tangerang.
Tapi, biar mengisi kekosongan di sekitar bawah tangki, diputuskan untuk membuat deltabox. Selain itu, pemakaian part bodi ini juga memberi kesan Byson jadi lebih gagah. Mirip dengan desain Yamaha FZ1. Bodi ini dibuat dari fiberglass. Dan, dudukan baut mengambil tempat dari cover aki bagian bawah.
Masih mengusung konsep bolt-on, cover engine bawah juga dibuat pakai bahan yang sama. Tapi desain mengambil tema Dainese. So, bentuknya menampilkan garis-garis tajam. “Kalau bodi part ini, bisa juga dipakai untuk Yamaha V-ixion,” timpal ayah dua anak itu.
Makin menarik, coba sobat lihat bagian jok. Konsep single sitter juga coba ikut diterapkan. Tapi, lagi-lagi bolt-on. Lewat cover jok belakang, part dari fiberglass ini bisa dengan mudah untuk dilepas atau dipasang. Karena kinerjanya hanya menjapit sisi jok kiri dan kanan.
Soal pemasangan, tentu tidak memotong cover yang lain. “Dudukan bautnya juga memakai cover tutup samping yang sudah ada. Jadi, benar tidak merusak atau bikin dudukan lagi. Kalau mau dibalikin standar juga bisa,” bilang pemilik workshop di Jl. Ciledug Raya No. 1, Kreo, Ciledug, Tangerang.
Tapi, biar mengisi kekosongan di sekitar bawah tangki, diputuskan untuk membuat deltabox. Selain itu, pemakaian part bodi ini juga memberi kesan Byson jadi lebih gagah. Mirip dengan desain Yamaha FZ1. Bodi ini dibuat dari fiberglass. Dan, dudukan baut mengambil tempat dari cover aki bagian bawah.
Masih mengusung konsep bolt-on, cover engine bawah juga dibuat pakai bahan yang sama. Tapi desain mengambil tema Dainese. So, bentuknya menampilkan garis-garis tajam. “Kalau bodi part ini, bisa juga dipakai untuk Yamaha V-ixion,” timpal ayah dua anak itu.
Makin menarik, coba sobat lihat bagian jok. Konsep single sitter juga coba ikut diterapkan. Tapi, lagi-lagi bolt-on. Lewat cover jok belakang, part dari fiberglass ini bisa dengan mudah untuk dilepas atau dipasang. Karena kinerjanya hanya menjapit sisi jok kiri dan kanan.
Gagah lagi, kedok depan usung desain KTM Duke. Pakai dua projektor, lampu dekat diisi HID. Oh iya, kedok dibuat ulang dari fiberglass! So, gimana si Byson berkulit dark silver ini? Begini kah seharusnya Byson yang dikeluarkan pabrikan?
KAKI-KAKI SUZUKI GSX-400
Ogah tanggung! Biar makin menguatkan kesan kekar, pelek standar Byson diganti pakai pelek milik moge Suzuki GSX 400. Padahal, pelek aslinya sudah cukup lebar. Tetapi rasanya belum puas jika pelek GSX yang punya lebar 3 inci (depan) dan 4 inci (belakang) itu nempel di Byson.
"Diameter pelek belakang juga pakai ukuran lebih besar. Yaitu, 18 inci. Sedang depan, tetap 17 inci,” bilang Rudi yang berusia 36 tahun itu.
Ada alasan lain juga kenapa pakai pelek GSX. Sebab, Made ingin pakai double disk untuk pelek depan. Bagian buritan juga enggak mau kalah! Sebab swingarm standar, kini tampil lebih kekar berkat casing dari fiberglass. Menurut Rudi, desain casing alias kondom lengan ayun itu mengambil desain dari Suzuki GSX 600 tipe K7. So, knalpot custom yang masih ditutup cover bawaan Byson mampu menambah kesan kekar sesuai konsep.(motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax BT45 120/60-17
Ban belakang : Battlax BT45 150/70-18
Projektor : Honda CRV
Spion : PSM
Berkat Motor : (021) 935-17093
KAKI-KAKI SUZUKI GSX-400
Ogah tanggung! Biar makin menguatkan kesan kekar, pelek standar Byson diganti pakai pelek milik moge Suzuki GSX 400. Padahal, pelek aslinya sudah cukup lebar. Tetapi rasanya belum puas jika pelek GSX yang punya lebar 3 inci (depan) dan 4 inci (belakang) itu nempel di Byson.
"Diameter pelek belakang juga pakai ukuran lebih besar. Yaitu, 18 inci. Sedang depan, tetap 17 inci,” bilang Rudi yang berusia 36 tahun itu.
Ada alasan lain juga kenapa pakai pelek GSX. Sebab, Made ingin pakai double disk untuk pelek depan. Bagian buritan juga enggak mau kalah! Sebab swingarm standar, kini tampil lebih kekar berkat casing dari fiberglass. Menurut Rudi, desain casing alias kondom lengan ayun itu mengambil desain dari Suzuki GSX 600 tipe K7. So, knalpot custom yang masih ditutup cover bawaan Byson mampu menambah kesan kekar sesuai konsep.(motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax BT45 120/60-17
Ban belakang : Battlax BT45 150/70-18
Projektor : Honda CRV
Spion : PSM
Berkat Motor : (021) 935-17093
SUMBER
http://motorplus.otomotifnet.com/read/2011/02/18/316075/78/10/Modif-Byson-Begini-Seharusnya-Pabrikan
Komentar